Meskipun proses pembuatan film animasi saat ini telah
menggunakan teknologi yang canggih, tapi masih ada animator/filmmaker yang memilih membuat film animasi dengan teknik stop motion.
Apa itu stop motion?
Stop motion adalah
sebuah teknik animasi dalam memanipulasi objek secara fisik, sehingga objek
tersebut terlihat seperti bergerak sendiri. Secara lebih sederhana, dengan
menggunakan teknik stop motion ini sang
animator/filmmaker menggerak-gerakan
objek yang berupa boneka, model atau gambar dengan memindahkan posisinya secara
perlahan-lahan menggunakan tangan, lalu setiap gerakan itu direkam oleh kamera
foto (frame). Nah, setiap gerakan
yang telah terekam dalam foto kemudian disusun berurutan sehingga menimbulkan
efek yang bergerak. Sekilas mungkin mirip dengan pembuatan film kartun/animasi
klasik berbasis gambar, seperti yang dilakukan pertama kali oleh Walt Disney dengan tokoh Mickey Mouse itu.
Sedangkan objek yang digunakan dalam stop motion kebanyakan menggunakan boneka dengan moveable joints, sehingga bagian-bagian
dari boneka tersebut dapat digerakan dengan mudah. Atau menggunakan clay (lilin/malam).
Perkembangan stop motion
Animasi stop motion, konon pertama kali diperkenalkan oleh Albert E. Smith dan J. Stuart Blackton dalam The Humpty Dumpty Circus (1897). Sedangakan untuk saat ini kita telah menikmati film animasi stop motion terkini dari Tim Burton lewat karyanya dalam Corpse Bride (2005), film ketiganya setelah The Nightmare Before Christmas dan James and The Giants Peach yang mendapatkan nominasi Academy Award. Lalu di tahun 2009 Laika dan Henry Selick untuk pertama kalinya memperkenalkan film animasi stop motion 3D dalam Coraline, yang masuk dalam nominasi Academy Award dan Golden Globe untuk Best Animated Feature.
Kenapa memilih
menggunakan teknik stop motion?
Bagi para animator/filmmaker
yang lebih memilih menggunakan teknik stop
motion dalam membuat film animasi, memiliki pertimbangan akan efek yang
lebih real (karena menggunakan objek
nyata), tekstur objek yang lebih terlihat jelas, dan memiliki feel yang unik. Misalnya pada pembuatan TV commercial Yupi di Indonesia yang menggunakan permen aslinya sebagai objek stop motion, ternyata berhasil mempresentasikan
tekstur permen yang transparan, kenyal dan menggemaskan. Walaupun proses
pembuatan animasi stop motion ini bisa
dibilang rumit dan membutuhkan kesabaran yang lebih, tapi rasanya terbayar
dengan melihat hasilnya. ;)
(a Dino yupi. from : tekno kompas) |
Stop motion di Indonesia
Belakangan ini para animator
stop motion lokal banyak bereksperimen
dengan menggunakan paper toy. Seperti
video klip dari Bottlesmoker, duo
elektronik lokal ini mengusung konsep stop
motion dalam salah satu lagu mereka Le Voyage.
Ada juga yang membuat stop motion movie
dengan menggunakan paper toy tokoh
pewayangan Gatot Kaca, seperti yang dilakukan oleh
Salazad, seorang penggiat paper toy di Bandung. Ini bisa jadi film
alternatif di Indonesia yang mengangkat cerita berlatar budaya bangsa. Kerenn..ya!
(Scene of Bottlesmoker's video clip. from : gigsplay) |
(Stop motion movie by : Salazad) |
What You Should Watch?
Oh yaa, untuk menambah referensi dalam teknik animasi stop motion saya rekomendasikan untuk
melihat karya-karya imajinatif dari Mikey Please, seorang freelance animator dan filmmaker di London. Mikey Please telah bergerak dalam
pembuatan film animasi 2D, live action
dan CGI, tetapi film animasi
favoritnya tetaplah animasi stop motion.
Karena menurutnya stop motion itu terlihat
lebih nyata dan sangat indah. (via Nylon Guys)
Jadi, gimana guys? mulai tertarik dengan stop motion? Kalau mau mulai belajar dengan teknik yang lebih mudah kalian bisa coba mampir ke http://ilmuphotoshop.com/2009/07/09/cara-membuat-stop-motion-movie/. Mudah-mudahan postingan #Culture kali ini bisa menjadi inspirasi buat kalian guys. :)
Sumber : Wikipedia, gigsplay, Nylon Guys Indonesia, Indonesia
Kreatif, Tekno Kompas
No comments:
Post a Comment