(from: stompmag.com) |
So, berikut hasil dari ke-kepo-an saya terhadap genre musik yang disebut Dubstep ini…
Dubstep merupakan sub-genre dari musik elektronik yang lebih kental dengan dentuman suara bass, dan drum yang kadang-kadang diharmonisasikan dengan suara vokal yang tidak biasa.
Genre musik yang terkesan membuat suasana menjadi lebih ‘dark’, ini awalnya berkembang di daerah London bagian Selatan. Tepatnya dikenalkan oleh para produser musik yang dijuluki sebagai UK garage producers, yang saat itu sedang mengembangkan sound dari 2-step garage *sebuah sub genre dari UK garage, yang mengusung modern-electronic-dance-music di Inggris*. Para produser tersebut diantaranya adalah El-B, Steve Gurley, Oris Jay, dan Zed Bias (1999-2000).
Di tahun 2001 para produser musik ini mulai menggelar showcase dan mempromosikan musiknya di sebuah night club di Inggris yang bernama “Plastic People”, dalam sebuah gig yang dikenal dengan “forward>>”. Selanjutnya di tahun 2002 istilah “Dubstep” baru resmi digunakan oleh label Big Apple dan Ammunition Promotions. Di tahun ini juga sebuah majalah musik dan kultur yang bernama XLR8R, menggunakan istilah “Dubstep” sebagai cover story. Seolah menguatkan Dubstep sebagai sebuah genre baru di dunia musik elektronik.
(from : reynaldosiahaan.blogspot.com) |
Kemudian pada perkembangannya Dubstep pun menjadi lebih populer dan menginspirasi para musisi mulai dari Dj, musisi hip-hop seperti Snoop Dog, dan Exzibit, sampai ke icon musik populer seperti Rihanna, dan Britney Spears.
Kepopuleran Dubstep juga didorong dengan berkembangnya teknologi. Perusahaan Apple misalnya, dengan perangkat macbook dan ipad-nya memfasilitasi musisi atau para penggiat Dubstep untuk bisa terus bereksperimen dengan berbagai kemudahan. Persis seperti yang sudah dilakukan oleh mas @indralesmana dalam lagunya “two steps at a time”. Penasaran? Seperti apa musik Jazz yang dikombinasilan dengan sound Dubstep? Kalian bisa cek disini
Nah, back to the roots of Dubstep, berikut adalah nama-nama yang muncul sebagai top artist untuk musik Dubstep, versi last.fm (tidak berurutan) :
- Skrillex (lebih dikenal dengan gaya yang disebut ‘brostep’, yang kemudian menjadi kontroversial)
- Burial
- Nero
- Skream
- Rusko
- Flux Pavilion
- James Blake
- Beng
Jadi kalau mau langsung dengerin musik karya mereka itu seperti apa, bisa langsung streaming menuju website Myspace atau last.fm.
Nah, trus bagaimana dengan perkembangan Dubstep di Indonesia? Kalau liat hasil searching-an di Google sih memang keliatannya masih belum begitu populer. Tapi kalian masih bisa ngorek-ngorek informasinya melalui akun @Dubstep_ID atau bisa juga cek ke website soundcloud.com/dubstep-indonesia.
Oh, ya ngomong-ngomong soal Dubstep, jadi inget sama salah satu duo elektronik Indonesia EGRV (electronic groove). Kalau menurut saya sih mereka juga mengambil sound Dubstep dalam albumnya “Power on-off” *correct me, if I am wrong*.
Well, that is another cool way to experiencing eargasm, with Dubstep. :)
(Sumber : Wikipedia, last.fm, Myspace )
emang bener banget kalo musik dubstep enak didenger.
ReplyDeletekebetulan saya ada blog untuk membuat musik dubstep secara online
silahkan kunjungannya di http://dubstepindo.blogspot.com