Berlari, melompat, memanjat, salto, dan rolling adalah kata-kata yang muncul di pikiran kita ketika mendengar istilah Parkour. Tapi sebenarnya lebih jauh dari itu Parkour tidak bisa dilihat hanya sekedar extreme sport saja melainkan penuh dengan filosofis mengenai kehidupan.
Kata atau istilah Parkour itu sendiri diambil dari bahasa Perancis “parcours du combatant”, istilah dalam metode pelatihan militer yang menggunakan obstacles/rintangan-rintangan. Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Georges Hébert. And then somehow kata “parcours” telah berkembang lalu diubah menjadi “parkour”. Dan David Belle adalah orang yang dikenal sebagai founder dari Parkour.
David Belle kemudian bertemu dengan teman-temannya yang memiliki passion yang sama membentuk sebuah team Parkour yang bernama “Yamakasi” *sounds familiar?*. Ya, Yamakasi pernah dijadikan sebuah proyek film dengan judul yang sama oleh Produser Luc Besson yang diperankan oleh team Yamakasi itu sendiri. Bisa dibilang film ini juga menjadi media dalam memperkenalkan parkour ke masyarakat yang lebih luas.
Parkour adalah metode yang fokus melatih cara bergerak melewati obstacles/rintangan-rintangan yang ada secara cepat dan efisien dengan cara melompat, rolling, berlari, dan memanjat. Area kota-kota besar seperti Paris atau New York dengan berbagai obstacles menjadi salah satu area favorit traceurs (praktisi Parkour), seperti yang kita lihat dalam scene di film.
But did you know guys? Kalau ternyata gerakan-gerakan dalam Parkour itu memiliki unsur-unsur filosofis mengenai kehidupan. Ya, seperti yang dikatakan di kalimat sebelumnya, Parkour itu memiliki dua karakteristik yang kuat yaitu kecepatan dan efisien. Dimana kecepatan dan efisien ini memang perlu dilatih dalam melakukan berbagai pekerjaan, sehingga pekerjaan yang dilakukan pun hasilnya maksimal. Selain itu gerakan dalam Parkour juga dapat melatih untuk menumbuhkan rasa kepercayaan diri dan merangsang untuk berpikir kritis. Dan.. ini nih yang mungkin sering dirasakan disaat kita sedang ber-Parkour-ria yaitu kebebasan. Karena Parkour juga merupakan kebebasan dalam berekspresi. Jadi, Parkour dapat melatih bagaimana cara bergerak dalam melewati berbagai obstacles yang berupa fisik maupun mental bagi kita. Itu jiwa Parkour yang ingin David Belle tunjukkan kepada dunia.
Hmmm… kalau liat aksi-aksi seru Parkour di film-film seperti scene lompat dari gedung ke gedung, salto dan free running di tembok jadi kepingin juga melakukan hal-hal yang keren seperti itu. Kalau gue sendiri sihh paling baru bisa sikap lilin. #kemudianhening -,-
Sehat, udah pasti. Keren, otomatis jadi pusat perhatian. Juga bisa melatih mental jadi lebih baik. Nah, berminat ikutan Parkour juga? Mending langsung aja guys, join klub Parkour di kota-kota dimana lo tinggal. J
Sumber : Wikipedia
Here is a little guides about Parkour :
- What do you must have seen (movies)?
Yamakasi, D13
- What do you wear?
Upper : T-shirt, sleeveless
Pants : Training pants, light shorts
Footwear : running shoes which are light, good grip, and flexible
- Where do you find any further information (Indonesia only)?
T-Shirt, from : cafepress.com |
Shorts, from : stores.ebay.com |
Pants, from : parkourshop.ru |
Shoes, from : parkour-spot.com |
No comments:
Post a Comment