Yup! Ajang pameran seni rupa internasional
dua tahunan yang dikelola oleh Dewan Kesenian Jakarta, kali ini hadir kembali di
bulan Desember 2011 – Januari 2012. Dengan mengusung tema “Maximum City :
Survive Or Escape? “, Jakarta Biennale #14 mengajak 180 seniman baik lokal maupun
internasional untuk memamerkan karya seni rupa kontemporer, berdasarkan
interpretasi masing-masing mengenai segudang permasalahan kota Jakarta yang
sudah sesak. Nah, yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kali ini kita bukan
hanya bisa melihat hasil karya seni rupa kontemporer di galeri saja, tapi juga
di ruang publik Jakarta mulai dari taman kota, pos polisi, underpass, sampai
tiang-tiang pancang monorail. Semoga gelaran acara ini dapat meningkatkan
apresiasi masyarakat dan juga pemerintah kota terhadap seni. Sehingga nantinya memberikan
kontribusi dalam pembangunan kota Jakarta di masa depan. So Jakarta people, do
you want to survive or escape?
|
(Mural pada dinding tiang pancang. From : detikfoto.com) |
|
(Instalasi jembatan karya kelompok "12 Pas"di kawasan Manggarai. From : kompas.com) |
|
(Karya dari komunitas WPAP, di Taman Ayodya. From : inilah.com)
|
komunitas WPAP itu apa yah ? -,- *gak tw
ReplyDeleteWPAP (Wheda's Pop Art Potrait), pop art yg fokus ke potrait (manusia), yg dikembangkan sama pak Wheda. Untuk info lbh lengkap bisa diliat disini : http://thisisdezz.blogspot.com/2011/06/arts-pop-art-wpap-whedas-pop-art.html
ReplyDelete