(from: scoop.it) |
Kemajuan teknologi membuat sebuah trend baru dalam gaya bekerja. Bekerja tidak melulu dilakukan
di sebuah ruangan cubicle dalam kantor. Para pengusaha pemula (startup), komunitas kreatif, dan freelancer yang biasanya bekerja secara mobile (dikenal dengan sebutan “digital
nomads”), menginisiasikan sebuah solusi kreatif dalam gerakan yang disebut coworking, sebagai gaya bekerja
berbasis komunitas yang berbagi lingkungan kerja.
Berbeda dari lingkungan kerja di sebuah kantor yang biasanya,
coworking space (sebutan bagi sebuah
tempat berkonsep coworking) yang
didesain dengan konsep terbuka, memfasilitasi para freelancer dan startup
yang terdiri dari orang-orang professional di bidangnya masing-masing, untuk
bekerja di suatu ruangan yang sama. Sederhananya, di suatu ruangan itu
digunakan oleh lebih dari satu startup atau
freelancer.
(from: inc.com) |
Apa alasannya? Pertama, menghemat biaya pengeluaran, bagi startup dan freelancer yang belum mampu memiliki sebuah kantor. Nah, daripada
harus mengeluarkan biaya yang besar untuk membeli/menyewa kantor, lebih baik
berbagi ruangan saja dengan startup/freelancer
lainnya. Fasilitasnya pun, tidak kalah dengan kantor-kantor lainnya, dilengkapi
dengan ruang rapat dan fasilitas administrasi. Sedangkan penyewaannya dilakukan
dengan sistem keanggotaan atau member.
Kedua, lagi-lagi menghemat biaya juga. Freelancer yang bekerja lebih dari 3 jam di café atau coffee shop,
bisa menghabiskan biaya yang cukup besar untuk memesan makanan dan minuman.
Sungkan juga kalau selama 3 jam hanya memesan secangkir kopi. -,-
Yang ketiga, coworking
space memfasilitasi para freelancer
untuk bisa bekerja dengan tenang, tanpa kebisingan layaknya di sebuah café, tapi juga tidak merasa bosan
bekerja sendiri, seperti di rumah. Waktu luang bisa dimanfaatkan untuk networking atau sekedar ngobrol-ngobrol
dengan orang-orang yang memiliki keahlian berbeda.
Dan yang keempat, coworking
space juga bisa menjadi tempat untuk belajar, dan berkolaborasi. Dengan passion dan keahlian yang beragam,
mendorong masing-masing individu untuk belajar mengenai hal-hal baru dan bersama-sama
menciptakan kolaborasi.
(WorkPOD, Bandung. Via flickr.com) |
Gerakan coworking
sudah menjadi trend di negara-negara
maju seperti di Eropa dan Amerika. Nah, di Indonesia sendiri gerakan seperti
ini mungkin belum terdengar familiar.
Tapi di Bandung sudah berdiri sebuah coworking
space, yang juga diklaim sebagai coworking
space pertama di Indonesia, bernama WorkPOD,
di Jl. Sumur Bandung 5, Dago. Sebuah tempat berkonsep coworking yang digagas oleh Ichsan
Harja dan pekerja kreatif Bandung lainnya pada bulan Mei 2009, itu
mendukung kolaborasi antar individu kreatif dan antar komunitas kreatif se-kota
Bandung.
Sayangnya saat ini belum bisa mendapatkan update informasi mengenai perkembangan WorkPOD , di dunia maya. Mungkin freelancer Bandung bisa ikut share di
sini. :)
Nah, buat teman-teman freelancer
Jakarta jangan sedih ya, karena sebentar lagi sebuah coworking space yang keren bakal hadir di ibu kota ini. Silakan cek
akun twitter @CommaID. Di Bio
twitternya tertulis kalau Comma
mulai beroperasi di bulan November ini. Who’s
exciting? :D
Rasanya gak sabar nih, mendengar kabar kolaborasi yang keren
dari para insan kreatif coworking.
Siapa tahu, solusi kreatif untuk memecahkan masalah di perkotaan, berawal dari
sebuah kolaborasi di coworking space ini.
Semoga coworking space segera muncul
di kota-kota lainya ya…
(Wikipedia/workpod.wordpress.com)