Slide Show

  • Everyday I'm shufflin!
  • Break the physical and mental obstacles
  • Area Eksplorasi Kreatifitas dan Inovasi Anak Muda Indonesia
  • Teknik Fotografi Yang Membuat Kita Tampak Melayang
  • Dalam Nuansa Casual, Urban dan Maskulin

Sunday, October 9, 2011

#Random Notes : “Stay Hungry, Stay Foolish”

(From : official website of Apple)

Baru saja hari Rabu tanggal 6 Oktober 2011 kemarin, dunia telah kehilangan salah satu inovator yang sangat berpengaruh pada kehidupan manusia di era digital ini, Steve Jobs. Bukan saja perangkat-perangkat digital dengan teknologi tercanggih yang telah berhasil dibuatnya, tapi visi, misi dan pemikirannya mengenai kehidupan juga ikut menginspirasi dunia.

Perangkat  keluaran Apple memang sudah tidak asing lagi buat kita, mulai dari ipod, iphone, ipad,… *you name it*. Begitu banyak orang-orang di dunia ini yang sudah akrab dengan gadget-gadget dari Apple. Tidak aneh, kalau juga begitu banyak orang-orang di dunia ini yang menyampaikan bela sungkawa atau pun ucapan terima kasih kepada Steve Jobs. Bahkan sempat menjadi beberapa trending topics di twitter. Padahal kebanyakan dari mereka tidak kenal dengan Steve Jobs. Mereka hanya para pengguna Apple. Tapi mereka sudah merasa menjadi bagian dari Apple.

Memang saya bukanlah “penggila” Steves Jobs dan perangkat Apple-nya. Perangkat Apple pertama yang saya punya sampai sekarang ini adalah sebuah ipod. Tapi sejak kematiannya, setelah membaca perjalanan hidupnya, juga pidatonya, semakin saya yakin bahwa Steve Jobs telah berkontribusi besar kepada dunia. Dan saya bisa bilang sekarang saya adalah salah satu “penggilanya”.

ipod yang dulu saya lihat hanya sebagai perangkat pemutar musik, atau video yang menemani hari-hari saya. Sekarang saya bisa melihatnya sebagai sumber inspirasi saya. Dalam ipod itu terdapat “cerita-cerita” bagaimana Steve Jobs dengan passion-nya telah berhasil mengubah cara pandang dunia. 
Kembali lagi ke judul tulisan ini, “Stay Hungry, Stay Foolish” (Jangan cepat puas, selalu merasa bodoh). Itu adalah kata-kata yang diucapkan Steve Jobs dalam pidatonya di depan wisudawan Stanford. Jujur, pidatonya ini baru saja saya baca setelah Steve Jobs meninggal dunia.  Dan entah kenapa pidato ini begitu menginspirasi saya.

“Stay Hungry”, bukan berarti mengajarkan kita untuk serakah dan tidak bersyukur atas segala yang telah diberikan oleh Tuhan. Tapi malah mendorong kita untuk bisa selalu melakukan yang terbaik, dan selalu belajar dari kesalahan.

“Stay Foolish”, bukan berarti merasa bodoh di depan orang-orang. Tapi selalu merasa pengetahuan yang dimiliki masih kurang, sehingga mendorong rasa keingintahuan kita.  

Masih dari pidatonya yang sama di Stanford, Steve Jobs juga menceritakan keberaniannya dalam mengambil keputusan. Dia rela Drop Out dari kuliah, karena merasa selama kuliah itu ia tidak melihat manfaatnya dan tidak tahu apa yang akan dilakukan dalam hidupnya. Keputusannya itu awalnya memang menakutkan bagi dirinya, tapi setelah DO barulah Steve Jobs menemukan passion-nya. “Your time is limited, so don’t waste it living someone else’s life.”- Steve Jobs J

Kalau saja Steve Jobs tidak DO, merasa cepat puas dan merasa sudah pintar, bisa dipastikan tidak ada sederetan gadget Apple, dan bahkan tidak ada kemajuan teknologi informasi seperti sekarang ini.
Jadi buat yang masih kuliah, tidak harus DO seperti Steve Jobs. Jangan jadikan background pendidikan sebagai salah satu cara dalam menemukan passion. Passion itu sudah ada dalam setiap diri manusia, masalahnya ada pada kemauan diri kita untuk mengetahuinya. “Think less, feel more”- Rene Suhardono. J

* Pidato selengkapnya : http://sosok.kompasiana.com

(sumber: Kompasiana)

Thursday, October 6, 2011

#Urban Arts : [Movie] "The Raid" ("Serbuan Maut")


(from: 21-cineplex.com)


Masalah distribusi film-film impor dari Hollywood yang sempat menjadi issue terhangat di Indonesia, telah mengecewakan para pecinta film. Karena saat ini Indonesia kekurangan film-film yang “berkualitas “. Tapi tidak demikian dengan film Indonesia yang satu ini, “The Raid” /”Serbuan Maut”.
Yap, masih dari crew yang sama dalam pembuatan film “Merantau”, sutradara Gareth H. Evans (Inggris) dan aktor sekaligus fighting choreographer, Iko Uwais telah bekerja sama menggarap film action terbarunya “The Raid”.

Film dengan genre action ini menceritakan tentang penyerbuan yang dilakukan oleh pasukan khusus kedalam sebuah gedung yang menjadi tempat berlindungnya bandar narkoba, yang tidak tersentuh oleh aparat hukum.

Sama seperti film sebelumnya “Merantau”, “The Raid” juga fokus menampilkan martial arts khas dari Indonesia yaitu pencak silat yang digabungkan dengan judo dan taekwondo, dalam berbagai adegan fighting-nya. Sedangkan dalam adegan gunfights dilengkapi dengan berbagai senjata/senapan yang mumpuni.

Hal yang menarik dan juga membanggakan dari film “The Raid” ini adalah, telah terpilih menjadi opening dalam TIFF (Toronto International Film Festival), dan akan ikut serta dalam acara festival Internasional lainnya di Spanyol, dan Busan (Kore Selatan). Selain ikut serta dalam festival internasional, “The Raid” juga dikabarkan telah melakukan kerja sama dengan pihak Sony Pictures dalam hak pendistribusian film di kawasan Amerika Serikat.

Nah, yang gak kalah menariknya adalah Mike Shinoda (Linkin Park), ikut terlibat dalam pembuatan musik dalam film ini, atau lebih dikenal dengan istilah scoring. *Cool!*

Tapi harus sabar dulu, karena rencananya setelah mengikuti berbagai acara festival internasional, “The Raid” baru mulai rilis di Indonesia pada bulan Januari 2012. J

*Link trailer The Raid : www.youtube.com/watch?v=uWlmhMSnVdM        
                             

(sumber: thejakartaglobe.com , 21cineplex.com)