Slide Show

  • Everyday I'm shufflin!
  • Break the physical and mental obstacles
  • Area Eksplorasi Kreatifitas dan Inovasi Anak Muda Indonesia
  • Teknik Fotografi Yang Membuat Kita Tampak Melayang
  • Dalam Nuansa Casual, Urban dan Maskulin

Tuesday, September 6, 2011

#Urban Spot : [Concept Store] Area Eksplorasi Kreatifitas dan Inovasi Anak Muda Indonesia

Perkembangan brand-brand lokal di Indonesia yang sekarang semakin marak, tidak lepas dari peran media dan juga Concept Store sebagai tempat untuk memamerkan dan menjual karya dari para desainernya. Tidak hanya sampai disitu, Concept Store juga bisa ikut berperan dalam merangsang kreatifitas dan inovasi anak muda Indonesia untuk selalu menghasilkan karya-karya yang ciamik. J

Mungkin masih ada yang belum familiar dengan istilah Concept Store. Nah dari berbagai sumber, secara definitf Concept Store itu bisa diartikan sebagai Store/tempat yang memamerkan dan menjual berbagai brand dengan berbagai produk yang menghadirkan modern experience in shopping dengan konsep yang kreatif dan inovatif. Lebih gampangnya bisa kita bandingkan dengan Department Store. Concept Store itu sebenarnya mirip dengan Departement Store yang ada di mall-mall yang biasa kita kunjungi. Nah perbedaannya bisa dilihat dari produk yang dijualnya. Department Store menjual produk-produk yang dibuat secara massal, sedangkan Concept Store menjual berbagai brand yang jumlah produknya terbatas/limited langsung dari para desainernya. Jadi produknya dijamin gak pasaran dan pastinya berkualitas ;). Concept Store juga tidak hanya menjual produk-produk fashion dan aksesoris saja, tapi juga produk aksesoris interior rumah, buku, CD, aksesoris musik, sampai sepeda. Biasanya produk-produk yang di jual di Concpet Store juga lebih banyak buatan lokal, walaupun ada beberapa produk brand international


Berdasarkan informasi dari Wikipedia, ternyata Concept Store ini sudah ada sejak tahun 1990-an. Yak, salah satunya adalah 10 Corso Como, berada di Milan-Italy yang juga diklaim sebagai Concept Store pertama di dunia. Carla Sozzani, kelahiran USA yang mengambil gelar masternya di Italy, adalah orang dibalik eksistensinya 10 Corso Como yang sekarang sudah berusia 20 tahun. Kemudian mulai bermunculan Concept Store lainnya seperti Colette (Paris), Quartier (Berlin), Urban Outfitters (USA) dan lain-lain. Setiap Concept Store di masing-masing kota/negara memiliki karakter yang berbeda-beda yang mungkin merepresentasikan kota/negara-nya tersebut. Nah, berikut beberapa gambar/photo Concept Store di dunia : 

(10 Corso Como, Milan-Italy. from www.vogue.it)
(Colette, Paris. From : www.vogue.it)

































(Darkroom. from: www.vogue.it)
(Tokyo Hipsters Club. from: www.vogue.it)
Lalu bagaimana dengan perkembangan Concept Store di Indonesia sendiri? Hmmm… Kalau kita flashback ke tahun 1998, 2000-an (era reformasi) setelah Indonesia dilanda krisis ekonomi, mulai bermunculan distro-distro (Distribution Outlet) yang dipelopori oleh anak-anak muda kota Bandung. Sebut saja UNKL347 yang bisa dibilang sebagai pioneer Distro di Indonesia. Nah sejak saat itu brand-brand lokal juga mulai bersaing di pasaran. Mungkin pada saat itu juga telah muncul Concept Store, karena beberapa produsen/desainer tidak mempunyai store sendiri sehingga menitipkan produknya di Distro-Distro. Lalu muncul Distro yang memang menjadi tempat untuk menjual beberapa karya desainer dengan brandnya masing-masing. Tapi apa itu bisa disebut sebagai Concept StoreEntahlah. Yang jelas di tahun 2010 mulai bermunculan beberapa Concept Store di Jakarta seperti: The Goods Dept (Plaza Indonesia), Mazee (FX), Manekineko (EpiWalk), juga Happy Go Lucky di Bandung. Setiap Concept Store memiliki konsep dan karakter tersendiri. Seperti misalnya The Goods Dept yang memiliki Concept Store dengan ciri khas Street Style, Edgy yang melekat pada lifestyle kaum muda urban di Ibu Kota. Untuk produk-produk yang dijual pun sebagian besar memang brand-brand lokal seperti : Satcas, Nikicio, Amble Footwear, Easton, Pots meets pop, All TheThingsIveDone dan masih banyak lagi. Dari mulai produk fashion, aksesoris, CD, alat musik, buku, sepeda hingga aksesoris interior rumah berada dalam satu area. The Goods Dept juga bisa dijadikan sebagai tempat untuk launching produk, Album CD, pemutaran film indie, bahkan sebagai tempat photo shoot.
(The Goods Dept, Plaza Indonesia. from : www.imageschuzailiving.wordpress.com)

(salah satu sudut The Goods Dept. from : www.solojetset.blogspot.com) 

Dengan hadirnya Concept Store di Indonesia, tidak hanya menjadi tempat untuk memamerkan dan menjual produk-produk brand lokal saja. Tapi juga sebagai wadah untuk menampung dan merangsang kreatifitas dan inovasi para desainer-desainer muda Indonesia dalam bidang seni.

Jadi guys, masih branded oriented? Well, gak ada salahnya membeli dan menggunakan produk-produk branded. Tapi gak ada salahnya juga kalau kita bisa ikut menghargai karya anak bangsa dengan membeli dan menggunakan produk-produk brand lokal. Kalau bukan kita, siapa lagi yang bisa menghargai bangsanya sendiri? Maju terus desainer-desainer muda Indonesia! J




Sumber : 
www.slowretailen.wordpress.com ; Wikipedia; www.vogue.it ; kapanlagi.com 


2 comments:

  1. keep post broo, manteb nih artikelnya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe... thanks Broo... :)

      Ini artikel lama dan udah lama gak pernah posting blog lagi -,- #sedih

      Delete