Slide Show

  • Everyday I'm shufflin!
  • Break the physical and mental obstacles
  • Area Eksplorasi Kreatifitas dan Inovasi Anak Muda Indonesia
  • Teknik Fotografi Yang Membuat Kita Tampak Melayang
  • Dalam Nuansa Casual, Urban dan Maskulin

Friday, November 2, 2012

#Feature : Coworking, Solusi Kreatif Untuk Berbagi dan Berkolaborasi

(from: scoop.it)

Kemajuan teknologi membuat sebuah trend baru dalam gaya bekerja. Bekerja tidak melulu dilakukan di  sebuah ruangan cubicle dalam kantor. Para pengusaha pemula (startup), komunitas kreatif, dan freelancer yang biasanya bekerja secara mobile (dikenal dengan sebutan “digital nomads”), menginisiasikan sebuah solusi kreatif dalam gerakan yang disebut coworking, sebagai gaya bekerja berbasis komunitas yang berbagi lingkungan kerja.

Berbeda dari lingkungan kerja di sebuah kantor yang biasanya, coworking space (sebutan bagi sebuah tempat berkonsep coworking) yang didesain dengan konsep terbuka, memfasilitasi para freelancer dan startup yang terdiri dari orang-orang professional di bidangnya masing-masing, untuk bekerja di suatu ruangan yang sama. Sederhananya, di suatu ruangan itu digunakan oleh lebih dari satu startup atau freelancer.

(from: inc.com)
Apa alasannya? Pertama, menghemat biaya pengeluaran, bagi startup dan freelancer yang belum mampu memiliki sebuah kantor. Nah, daripada harus mengeluarkan biaya yang besar untuk membeli/menyewa kantor, lebih baik berbagi ruangan saja dengan startup/freelancer lainnya. Fasilitasnya pun, tidak kalah dengan kantor-kantor lainnya, dilengkapi dengan ruang rapat dan fasilitas administrasi. Sedangkan penyewaannya dilakukan dengan sistem keanggotaan atau member.

Kedua, lagi-lagi menghemat biaya juga. Freelancer yang bekerja lebih dari 3 jam di café atau coffee shop, bisa menghabiskan biaya yang cukup besar untuk memesan makanan dan minuman. Sungkan juga kalau selama 3 jam hanya memesan secangkir kopi. -,-

Yang ketiga, coworking space memfasilitasi para freelancer untuk bisa bekerja dengan tenang, tanpa kebisingan layaknya di sebuah café, tapi juga tidak merasa bosan bekerja sendiri, seperti di rumah. Waktu luang bisa dimanfaatkan untuk networking atau sekedar ngobrol-ngobrol dengan orang-orang yang memiliki keahlian berbeda.

Dan yang keempat, coworking space juga bisa menjadi tempat untuk belajar, dan berkolaborasi. Dengan passion dan keahlian yang beragam, mendorong masing-masing individu untuk belajar mengenai hal-hal baru dan bersama-sama menciptakan kolaborasi.

(WorkPOD, Bandung. Via flickr.com)
Gerakan coworking sudah menjadi trend di negara-negara maju seperti di Eropa dan Amerika. Nah, di Indonesia sendiri gerakan seperti ini mungkin belum terdengar familiar. Tapi di Bandung sudah berdiri sebuah coworking space, yang juga diklaim sebagai coworking space pertama di Indonesia, bernama WorkPOD, di Jl. Sumur Bandung 5, Dago. Sebuah tempat berkonsep coworking yang digagas oleh Ichsan Harja dan pekerja kreatif Bandung lainnya pada bulan Mei 2009, itu mendukung kolaborasi antar individu kreatif dan antar komunitas kreatif se-kota Bandung.

Sayangnya saat ini belum bisa mendapatkan update informasi mengenai perkembangan WorkPOD , di dunia maya. Mungkin freelancer Bandung bisa ikut share di sini. :)

Nah, buat teman-teman freelancer Jakarta jangan sedih ya, karena sebentar lagi sebuah coworking space yang keren bakal hadir di ibu kota ini. Silakan cek akun twitter @CommaID. Di Bio twitternya tertulis kalau Comma mulai beroperasi di bulan November ini. Who’s exciting? :D

Rasanya gak sabar nih, mendengar kabar kolaborasi yang keren dari para insan kreatif coworking. Siapa tahu, solusi kreatif untuk memecahkan masalah di perkotaan, berawal dari sebuah kolaborasi di coworking space ini. Semoga coworking space segera muncul di kota-kota lainya ya…

(Wikipedia/workpod.wordpress.com)

Monday, September 10, 2012

#Event : Bandung LOOKATS Market 2012


Di bulan September ini, Bandung akan menggelar sebuah event kreatif yang mengekspos kreasi anak-anak muda Indonesia, terutama dalam bidang fashion dan kuliner.

Ini bukanlah event pertama yang digelar oleh kota Bandung. Sebelumnya sudah ada “Trademark”, event serupa yang telah berhasil mengkurasikan produk-produk kreatif hasil kreasi muda-mudi, baik lokal maupun luar negeri. Nah, jadi apa yang membedakan LOOKATS Market dengan event serupa yang telah digelar sebelumnya? Hmmm….

Seperti yang tertera di poster, ada 100 brand yang telah melewati proses kurasi , yang akan ikut memamerkan dan menjual produk-produknya di festival kreatif ala muda-mudi ini.

Selain itu, event yang digelar di Parking Area Transtudio Mall (TSM) Bandung, dari tanggal 14-16 September, ini juga akan diramaikan dengan pertunjukan seni dan musik.  Tidak ketinggalan atmosfer vintage di venue tempat event ini berlangsung, akan turut membawa siapa pun yang hadir disana untuk bernostalgia. Sesuai dengan tema yang diusung, “Exposure : Nostalgia”.

Nah, semoga dengan semakin maraknya acara-acara kreatif seperti ini, bisa ikut mendukung potensi kreatifitas anak-anak muda Indonesia. Jadi semakin banyak lagi masyarakat dan pihak pemerintah  yang “aware” dan menghargai kreasi mereka. 

Tuesday, August 28, 2012

#Arts : KDRI (Kementrian Desain Republik Indonesia) – Belum/Tidak Sah

(Picture via : kdrimerchandise.blogspot.com)


Saya jadi berandai-andai, gimana ya kalau di negri ini ada Kementrian yang secara khusus mengurusi bidang desain?

Iya, Kementrian ini nantinya akan mengurus segala bentuk desain, mulai dari desain arsitektur, pertamanan, infrastruktur, visual, interior, busana dsb. Pastinya negeri ini bakal jadi lebih indah, keren dan nyaman untuk ditinggali. Hehe… :D

Mungkin banyak juga diantara kalian yang masih belum ngeh dengan nama KDRI? *Apaan tuh?* Saya sendiri baru mendengar nama yang nyeleneh ini melalui timeline twitter, dan secara tidak sengaja membaca artikelnya di sebuah website lokal favorit saya.

Ya, nama KDRI merupakan sebuah ide brilian dari Wahyu Aditya. Sejak didirikan di tahun 2006, KDRI memiliki visi untuk menyebarkan semangat Indonesia ke seluruh dunia melalui kekuatan visual. Uniknya sang founder menunjuk seseorang bernama Mas Gembol, sebagai Mentri dari Kementrian Desain Republik Indonesia.

Sejauh ini KDRI telah menyebarkan semangat ke-Indonesia-an melalui media t-shirt. Setiap produk t-shirt-nya itu memiliki gambar/tulisan yang merepresentasikan Indonesia. Misalnya t-shirt bergambar Gatot Kaca, pahlawan, dan makanan tradisional, yang memiliki desain yang unik dan keren. Ohh, iya t-shirt KDRI ini didesain oleh para desainer visual lokal yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

(Picture via : megindo.net)

Di bulan Agustus ini, KDRI juga membuat sebuah logo keren HUT RI ke-67. Pembuatan logo ini untuk memberikan desain alternatif logo resmi HUT RI yang selama bertahun-tahun desainnya kaku dan monoton. Yang bikin lebih keren lagi, logo ini bisa diunduh secara gratis dan boleh disebarkan secara luas.

(Picture via : twitter @kdri)

Yang masih penasaran, bisa langsung mengunjungi website mereka di  http://kdri.web.id/ atau bisa ikuti twitter mereka di @kdri .

Nah, ternyata masih banyak cara yang bisa dilakukan oleh kita sebagai generasi muda, untuk lebih mencintai negeri ini. Salah satunya seperti yang telah dilakukan oleh teman-teman di KDRI. J




Tuesday, August 14, 2012

#Event: The Fashionable Olympic



Yup! The 2012 Olympic Games at London was over. Not only every athletes that had to compete on the games, but the world-class designers also had to compete by showing their most stylist uniform. From Ralph Lauren, to Stella McCartney, Hermes, Salvatore ferragamo, and Georgio Armani, were made this Olympic Games looks like a small runaway parade. ;)

USA :
Despite the controversy of team USA’s uniform that being made in China, Ralph Lauren gave the classic American style at the opening ceremony in navy blue. While the more informal looks of the team, were fitted with its authentic Polo-shirt.

(via: stylesos.co.uk)

Great Britain :
The daughter of Paul McCartney, has collaborated with Adidas designed the team Great Britain’s uniforms. Despite the less-interesting uniform that fitted by the team at the opening ceremony, Stella McCartney shows promises in designing the athlete’s kit. She brought the colors of Great Britain’s flag (red, blue, and white) to its design.

(via: getty images)


France :
Hermes now takes the chances to designing the equestrian team of France. While the all official uniforms for the team were fitted by Adidas, and yet it still looks stylist.

(via: sunchasers.sunglasscurator.com)

San Marino :
Salvatore Ferragamo have been designed the official uniform for San Marino. Well, by looking to its sketches I think it is the most stylist looks for the Olympic Games in London.

(via: intothefashionworkshop.com)

Italy :
The Italian team had a fashion house of Georgio Armani to design the official uniforms. It is mostly black and white in color.

(via: vittorio zunino celotto, getty images)


Indonesia :
Yup! While the world-class designers have been designed the most stylist looks, the Indonesian team have its authentic Batik to outfitting the Olympic Ceremony. Since Batik has claimed as the world heritage by UNESCO, it is perfectly represent the nation. Well, I think that would be great, if the famous Indonesian designers more experimenting the uniforms design with traditional cloth like Batik and Ikat.

(via: life.viva.co.id)

But wait, since Korean wave has been hitting Indonesia. I’ve been curious what the uniforms of South Korea looks like? So here it is. Filla and Bean Pole are collaborated to design the South Korea uniforms. And yet, the design still has the taste of K-pop style. :p 

(via: fashionmagazine.com)

And here are the Girl's Generation (SNSD), wearing their Olympic Uniforms for the photo shoot of Korean magazine. How do they looks guys? ;)

(via: allkpop.com)





Monday, August 6, 2012

#Music : Berkenalan Dengan DUBSTEP

(from: stompmag.com)
Awalnya istilah ‘Dubstep’ memang terdengar kurang familiar di telinga saya. Tapi setelah melihat timeline twitter dari akun @indralesmana yang saat itu lagi ramai me-RT komentar mengenai lagu barunya “two steps at a time” yang mengusung genre Dubstep-Jazz, dan juga melihat tweet teman saya @ciimol yang penasaran dengan Dubstep , akhirnya berhasil memancing rasa keingintahuan saya.

So, berikut hasil dari ke-kepo-an saya terhadap genre musik yang disebut Dubstep ini…

Dubstep merupakan sub-genre dari musik elektronik yang lebih kental dengan dentuman suara bass, dan drum yang kadang-kadang diharmonisasikan dengan suara vokal yang tidak biasa.

Genre musik yang terkesan membuat suasana menjadi lebih ‘dark’, ini awalnya berkembang di daerah London bagian Selatan. Tepatnya dikenalkan oleh para produser musik yang dijuluki sebagai UK garage producers, yang saat itu sedang mengembangkan sound dari 2-step garage *sebuah sub genre dari UK garage, yang mengusung modern-electronic-dance-music di Inggris*. Para produser tersebut diantaranya adalah El-B, Steve Gurley, Oris Jay, dan Zed Bias (1999-2000).

Di tahun 2001 para produser musik ini mulai menggelar showcase dan mempromosikan musiknya di sebuah night club di Inggris yang bernama “Plastic People”, dalam sebuah gig yang dikenal dengan “forward>>”. Selanjutnya di tahun 2002 istilah “Dubstep” baru resmi digunakan oleh label Big Apple dan Ammunition Promotions. Di tahun ini juga sebuah majalah musik dan kultur yang bernama XLR8R, menggunakan istilah “Dubstep” sebagai cover story. Seolah menguatkan Dubstep sebagai sebuah genre baru di dunia musik elektronik.
(from : reynaldosiahaan.blogspot.com)

Kemudian pada perkembangannya Dubstep pun menjadi lebih populer dan menginspirasi para musisi mulai dari Dj, musisi hip-hop seperti Snoop Dog, dan Exzibit, sampai ke icon musik populer seperti Rihanna, dan Britney Spears.

Kepopuleran Dubstep juga didorong dengan berkembangnya teknologi. Perusahaan Apple misalnya, dengan perangkat macbook dan ipad-nya memfasilitasi musisi atau para penggiat Dubstep untuk bisa terus bereksperimen dengan berbagai kemudahan. Persis seperti yang sudah dilakukan oleh mas @indralesmana dalam lagunya “two steps at a time”. Penasaran? Seperti apa musik Jazz yang dikombinasilan dengan sound Dubstep? Kalian bisa cek disini

Nah, back to the roots of Dubstep, berikut adalah nama-nama yang muncul sebagai top artist untuk musik Dubstep, versi last.fm (tidak berurutan) :

- Skrillex (lebih dikenal dengan gaya yang disebut ‘brostep’, yang kemudian menjadi kontroversial)

- Burial

- Nero

- Skream

- Rusko

- Flux Pavilion

- James Blake

- Beng

Jadi kalau mau langsung dengerin musik karya mereka itu seperti apa, bisa langsung streaming menuju website Myspace atau last.fm.

Nah, trus bagaimana dengan perkembangan Dubstep di Indonesia? Kalau liat hasil searching-an di Google sih memang keliatannya masih belum begitu populer. Tapi kalian masih bisa ngorek-ngorek informasinya melalui akun @Dubstep_ID atau bisa juga cek ke website soundcloud.com/dubstep-indonesia.

Oh, ya ngomong-ngomong soal Dubstep, jadi inget sama salah satu duo elektronik Indonesia EGRV (electronic groove). Kalau menurut saya sih mereka juga mengambil sound Dubstep dalam albumnya “Power on-off” *correct me, if I am wrong*.

Well, that is another cool way to experiencing eargasm, with Dubstep. :)



(Sumber : Wikipedia, last.fm, Myspace )

Friday, July 20, 2012

#Event: San Diego Comic-Con 2012



(from : slate.com)
Berkumpul dengan para pencinta komik, bertemu dengan para jagoannya, melihat bocoran (teaser) film-film box-office langsung dari orang-orang yang ada di balik layar, juga bisa melihat langsung para pemeran utamanya. Apalagi yang kurang dari festival Comic-Con ini? *melihat dengan mata nanar*

Buat kamu yang masih belum 'ngeh' dan mungkin juga yang baru 'ngeh' (seperti saya), San Diego Comic-Con 2012 adalah acara tahunan terbesar (termasuk keempat terbesar di dunia) yang menampilkan komik, Sci-fi film dan berbagai kultur pop (pop-culture) mulai dari horror, anime, manga, toys, video games, dan fantasy novel, yang digelar di San Diego, California, US selama 4 hari.

(from : herocomplexlatimes.com)
(from : getty images)
Selama 4 hari para pengunjung di San Diego Comic-Con, telah dimanjakan dengan berbagai eksebisi dari para publisher komik, video games dan sci-fi film. Selain itu juga ada acara seminar, dan workshop dari para professional di bidang komik.










Yang juga menambah suasana festival (saya pake istilah festival yang lebih akrab ditelinga kita) semakin meriah adalah adanya kontes kostum, jadi bukan saja pihak exhibitor dari Comic-Con yang ramai-ramai menggunakan kostum para super heroes, tapi para kontestan pun gak mau kalah beraksi.

Dan... masih banyak acara-acara seru lainnya. Tapi yang paling ditunggu-tunggu pengunjung adalah untuk melihat 'bocoran' film-film (sci-fi) box-office. Ya, Comic-Con juga digunakan oleh para filmmaker untuk mempromosikan filmnya. Melalui penayangan video teaser misalnya, bisa membuat rasa penasaran para pengunjung terhadap sebuah film semakin menjadi-jadi.

(from : myspace.com)
Dari situs myspace, disebutkan ada banyak film-film dengan genre sci-fi yang memberikan 'bocoran' tentang filmnya. Diantaranya, “The Hobbit”, film yang mengambil cerita dari karakter Hobbit di trilogy Lord Of The Rings ini, menayangkan video teaser yang juga berisi gambaran dibalik layar. Sang sutradara Peter Jackson dan pemeran utama Elijah Wood bahkan berbicara langsung kepada publik mengenai film terbaru mereka.

Tidak ketinggalan tokoh-tokoh seperti Superman (yang akan di-reebot dengan judul “Men Of Steel”), dan Iron Man (dengan sekuel terbaru Iron Man 3) telah memperkenalkan judul film terbarunya. Begitu juga dengan berbagai judul tv series seperti, Vampire Diaries, Supernatural, Dexter, True Blood, dan banyak lagi judul tv series lainnya dengan genre yang sama, ikut berpromosi disini.

Well, meskipun cuma bisa menikmati Comic-Con melalui dunia maya, tapi sudah bisa terbayang seperti apa rame dan serunya suasana disana. Apalagi kalau kita punya kesempatan buat berkunjung kesana.

#Event: Underground Catwalk in a Moving Metro Train

(from : commercialappeal.com)

Ada yang berbeda dengan pergelaran fashion show di Berlin ini. Catwalk, tempat dimana para model mempresentasikan busana karya sang desainer itu, bukan lagi berada di dalam suatu ruangan. Tapi dipindahkan ke dalam sebuah kereta bawah tanah, yang akan bergerak (Metro train).

Gelaran fashion show yang jadi salah satu rangkaian dalam Berlin Fashion Week 2012 (2-8 Juli 2012) dan diberi nama “The Underground in a Moving Train” ini, menampilkan karya-karya desainer dari 14 label. Sesuai dengan temanya Underground, para model pun terlihat mengenakan berbagai busana bergaya ala street style, rock couture, gothic, sampai ke gaya khas anak punk.

(from : befashionstyle.com)
Yang jadi pertanyaan, “Gimana cara mereka mengatur jalannya acara fashion show yang digelar di dalam angkutan publik ini ya?”. Pastinya disini ada peran pemerintah setempat yang ikut membantu supaya acara ini bisa berjalan dengan lancar, tanpa mengganggu sistem transportasi publik di kota. Tiket yang hanya dijual untuk usia 18+ dengan jumlah yang terbatas juga jadi salah satu cara supaya para pencinta fashion bisa menikmati Underground Catwalk yang aman dan juga nyaman. Selain adanya pengaturan jalur kereta secara khusus. Gak mungkin kan, kalau kereta ini harus berhenti di tiap stasiun, dimana orang-orang bergantian keluar-masuk kereta. Apalagi kalau inget Commuter Line (KRL) disini yang selalu kelebihan daya angkut. Modelnya mo jalan dimana? -,-

(from : timesofmalta.com)
Well, tanpa mau mengomentari lagi tentang pelayanan Commuter Line di Jabotabek, Underground Catwalk ini bisa dibilang kreatif banget dan gak mainstream.  

Kapan ya di Jakarta ada fashion show atau festival yang mengambil kultur street-style secara besar-besaran dan digelar di jalanan? *tapi tanpa menambah kemacetan Jakarta loh :P